Minggu, 04 September 2011

Anatomi, Fisiologi, Histologi dan Apendiks


Apendiks merupakan suatu evaginasi dari bagian apex sekum. Pada bagian dalamnya kadangkala ditemui valvula yang tidak konstan yang disebut valvula Gerlach. Tonjolan apendiks pada neonatus berbentuk kerucut yang menonjol dari apeks sekum sepanjang 4,5 cm. Pada masa kanak-kanak, batas apendiks dari sekum semakin jelas dan bergeser ke arah dorsal kiri. Pada orang dewasa panjang apendiks rata-rata 9-10 cm, terletak posteromedial sekum kira-kira 3 cm inferior dari valvula ileosekalis. Posisi apendiks bisa retrosekal, retroileal, subileal atau di pelvis, memberikan gambaran klinis yang tidak sama. Persarafan parasimpatis berasal dari cabang N. X yang mengikuti arteri mesenterika superior dan a. apendikularis, sedangkan persarafan simpatis berasal dari n. torakalis X. Perdarahan apendiks berasal dari a. apendikularis yang merupakan arteri tanpa kolateral. Fungsi apendiks belum diketahui. Kadang-kadang disebut “tonsil abdomen” karena ditemukan banyak jaringan limfoid pada lamina propria yang seringkali menyebar ke dalam submukosa sejak intrauterine akhir kehamilan dan mencapai puncaknya kira-kira 15 tahun, yang kemudian menghilang pada usia 60 tahun. Hal ini mengakibatkan lumennya relatif kecil, sempit, dan tak teratur dan diperkirakan apendiks mempunyai peranan dalam mekanisme imunologik. Immunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh GALT (gut associated lymphoid tissue) yang terdapat di sepanjang saluran cerna termasuk apendiks, ialah IgA. Namun demikian pengangkatan apendiks tidak mempengaruhi sistem imun tubuh. Apendiks mengeluarkan cairan yang bersifat basa mengandung amilase, erepsin, dan musin. Apendiks terdiri dari membran mukosa tanpa adanya lipatan. Vili usus tidak dijumpai pada bagian ini. Apendiks mengandung sel epitel kolumnar dengan sel goblet yang mensekresikan mukus. Muskularis terdiri atas berkas-berkas longitudinal dan sirkular. Meskipun strukturnya sama dengan usus besar, apendiks mengandung lebih sedikit kelenjar usus, yang lebih pendek, dan tak memiliki taenia coli (Abdurachman, 1998; Guyton, 1997; Indratni, 2004; Junqueira, 2007; Sjamsuhidajat, 1997; Snell, 2006).

0 comments: