Selasa, 13 Oktober 2015

Gagal Jantung

 Gagal Jantung

Gagal jantung adalah keadaan patofisiologis ketika jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan. Gagal jantung dapat disebabkan oleh : (1) Penyakit jantung koroner dan  pasca ima; (2) Hipertensi; (3) Penyakit katub jantung; (4) Kardiomiopati serta miokarditis; (5) Penyakit jantung bawaan; (6) Penyakit paru kronis cpc. Gagal jantung dapat dibangi menjadi disfungsi sistolik dan diastolik. Disfungsi sistolik adalah gagal jantung yang sering berhubungan dengan kelainan fungsi sistolik dimana miokardium gagal berkontraksi secara normal, mengakibatkan dilatasi ventrikel kiri. Penyebab tersering adalah infark miokard, hipertensi dan kardiomiopati. Disfungsi diastolik merupakan gagal jantung yang disebabkan oleh kelainan fungsi diastolik dimana compliance / kemampuan miokardium menurun. Masalah ini sering terjadi pada orang tua (Gray, 2005).
Diagnosis ditetapkan atas adanya 2 kriteria utama / 1 kriteria utama + 2 kriteria tambahan. Berikut adalah kriteria gagal jantung :
  • Kriteria utama gagal jantung

1.      Dispnea nokturnal paroksismal (pnd)
2.      Kardiomegali
3.      Gallop (s-3)
4.      Peningkatan tekanan vena
5.      Refleks hepatojugular
6.      Ronki
  • Kriteria tambahan

1.      Edema pergelangan kaki
2.      Batuk malam hari
3.      Dispnea waktu aktifitas
4.      Hepatomegali
5.      Efusi pleura
6.      Takikardia

(Gray, 2005).
READ MORE - Gagal Jantung

Kardiomiopati


Kardiomiopati Idiopatik
Kardiomiopati adalah kumpulan penyakit yang berdampak pada otot jantung yang tidak diketahui penyebabnya ( kardiomiopati primer ). Pembagian menurut Goodwin :

1.      Kardiomiopati kongesti / dilatasi
Penyakit miocard primer / idiopatik yang ditandai dengan :
·      Dilatasi ruangan jantung ( atrium, ventrikel ) dan gagal jantung kongesti ( semua ruangan jantung melebar / membesar ) karena fungsi pompa sistolik jantung mengalami gangguan progresif.
·       Volume akhir diastolic dan sistolik meningkat ( setiap diastolic dan sistolik masih ada sisa darah ). Sisa darah diastolik di atrium, sistolik di ventrikel.
·   Tebal dinding ventrikel dapat bertambah, berkurang atau normal, tetapi ada dilatasi. Timbunan darah di ventrikel kiri akan ke atrium kiri sehingga tekanan v.pulmonalis meningkat ( v.pulmonalis bermuara ke atrium kiri ).

2.      Kardiomiopati Hipertrofi
Adalah hipertrofi ventrikel tanpa adanya penyakit jantung / sistemik lain yang menyebabkan hipertrofi ventrikel tersebut.

3.      Kardiomiopati Restriktif
Tanda khas :
·         gangguan pada fungsi diastolic (tidak bisa mengembang secara maksimal)
·  dinding ventrikel sangat kaku sehingga menghalangi pengisian ventrikel→ terjadi gangguan fungsi diastolic ( gangguan aliran darah dari atrium ke ventrikel ). Diastolik terganggu→ stroke volume berkurang, darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri sedikit → sistol darah yang keluar juga sedikit → lama-lama terjadi gangguan sistemik karena nutrisi dan O2 kurang → perfusi jaringan juga akan berkurang.
·         pemeriksaan PA : fibrosis, hipertrofi / infiltrasi pada miokardium.


(Wynne, 2004)
READ MORE - Kardiomiopati