Selasa, 03 Juni 2008

Abses Payudara

Abses payudara merupakan komplikasi yang terjadi akibat peradangan payudara kronik. Peradangan payudara atau yang disebut mastitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, perembesan sekresi melalui fisura di puting, dan dermatitis yang mengenai puting. Bakteri yang sering menyebabkan terjadinya mastitis ini adalah Stafilokokus aureus atau streptokok. Mastitis sering terjadi pada pascapartum selama awal laktasi jika organisme berhasil masuk dan mencapai jaringan payudara melalui fisura pada puting. Gejala dan tanda yang sering ditimbulkan oleh abses payudara adalah tanda-tanda inflamasi pada payudara (merah, panas jika disentuh, membengkak, dan nyeri tekan), keluar nanah/pus dari puting, teraba massa, gejala sistemik berupa demam tinggi, menggigil, malaise, dan timbul limfadenopati pectoralis, axiller, parasternalis, dan subclavia. Adapun patogenesis dari abses payudara adalah: luka/lesi pada puting  organisme masuk (organisme ini biasanya dari mulut bayi)  peradangan  terjadi penyumbatan duktus  produksi susu normal  pengeluaran susu terhambat  terbetuk abses. Penanganan yang dapat dilakukan untuk mastitis adalah pemanasan lokal, antipiretik dan analgesik ringan, pengosongan payudara berkala dengan terus memberikan ASI atau memompa, dan terapi antibiotika oral. Namun jika sudah terjadi abses, perlu diberikan antibiotik intravena, aspirasi, atau insisi dan jika perlu drainase. Setiap cairan aspirasi perlu dilakukan pemeriksaan histologik untuk menyingkirkan keganasan.

1 comments:

Rindi... mengatakan...

nice info...
salam kenal
berkunjung ke blog aku juga ya, http://turbinaria.wordpress.com
moga bisa berbagi info