Pada sinkop, sebelum kesadaran menghilang, didapatkan gejala pendahuluan berupa rasa lemah, penglihatan kunang-kunang, kabur, dan gelap, kepala terasa ringan, keringat dingin, merasa tidak enak di perut, merasa pengap, dan tampak pucat. Jarang sekali sinkop terjadi tanpa gejala pendahuluan. Bila sekiranya terjadi penurunan kesadaran tanpa gejala pendahuluan maka kemungkinan sinkop harus disanksikan. Serangan sinkop umumnya mempunyai pencetus. Pencetus ini misalnya: berdiri lama, berada di ruangan yang pengap, panas, dan sesak; mengalami gangguan emosi; mengalami keadaan yang sedih; oleh rasa nyeri; melihat darah maupun melihat sesuatu yang dianggap mengerikan.
Bila sinkop berlangsung lama, dapat terjadi kejang klonik pada ekstremitas dan penderitanya mengompol. Namun, hal ini jarang sekali terjadi (Lumbantobing, 1998).
0 comments:
Posting Komentar