Senin, 14 April 2008

Dislipidemia

Dislipidemia atau disebut juga dengan hiperlipoproteinemia, hiperkolesterolemia, hiper-lipidemia adalah meningkatnya kolesterol plasma dan trigliserida atau turunnya kadar HDL yang bisa menyebabkan aterosklerosis dan serangan jantung. Dislipidemia dapat disebabkan karena penyebab primer (genetik) dan sekunder (penyakit lain). Semakin tinggi tingkat lemak biasanya disejajarkan dengan tingginya risiko penyakit kardiovaskuler. Kebanyakan kasus ini terjadi lebih banyak pada wanita daripada pria. Dislipidemia dibagi menjadi primer dan sekunder. Dislipidemia primer biasanya disebabkan oleh mutasi genetik,baik itu produksi berlebihan trigliserida dan LDL,atau kurangnya produksi dari HDL. Keadaan ini biasanya terjadi pada anak-anak,dan sangkaannya pada orang yang memiliki kolesterol serum > 240 mg/dL dan juga memiliki keluarga yang memiliki riwayat penyakit ateroskelorisis. Dislipidemia sekunder terjadi pada orang dewasa yang kebanyakan disebabkan karena gaya hidup, seperti makanan yang tinggi lemak jenuh, kolesterol, dll. Selain itu juga dapat disebabkan karena DM, konsumsi alkohol, hipotiroidisme, gagal ginjal, dan karena obat-obatanan.

Penatalaksanaan dislipidemia harus dimulai dengan penilaian jumlah faktor risiko koroner yang ditemukan pada pasien tersebut untuk menentukan sasaran kolesterol-LDL yang harus dicapai. Menurut penelitian Heart Protection Study dan Collaborative Atorvastatin Diabetes Study (CARDS), sasaran kadar kolestrol-LDL untuk dislipidemia pada pasien DM adalah sampai mencapai 70mg/dl. Setelah menentukan sasaran kadar kolesterol-LDL yang dilakukan selanjutnya adalah terapi non-farmakologis. Terapi ini meliputi terapi nutrisi medis dan aktivitas fisik. Apabila gagal dengan pengobatan non-farmakologis maka harus dimulai dengan pengobatan penurun lipid. Obat yang dapat digunakan adalah golongan HMG-CoA reductase inhibitor.


0 comments: