Resistensi insulin pada obesitas sentral diduga merupakan penyebab sindrom metabolik. Insulin mempunyai peran penting karena berpengaruh baik pada penyimpanan lemak maupun sintesis lemak dalam jaringan adiposa. Resistensi insulin dapat me-nyebabkan terganggunya proses penyimpanan lemak maupun sintesis lemak. Hubungan sebab akibat (kausatif) antara resistensi insulin dan penyakit jantung koroner dan stroke dapat diterangkan dengan adanya efek anabolik insulin. Insulin merangsang lipogenesis pada jaringan arterial dan jaringan adiposa melalui peningkatan produksi acetyl Co-A, meningkatkan asupan trigliserida dan glukosa. Dislipidemia yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi trigliserida dan penurunan kolesterol HDL merupakan akibat dari pengaruh insulin terhadap Cholesterol Ester Transfer Protein (CETP) yang memperlancar transfer Cholesterol Ester (CE) dari HDL ke VLDL (trigliserida) dan mengakibatkan terjadinya katabolisme dari apoA, komponen protein HDL. Resistensi insulin dapat disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Jenis kelamin mempengaruhi sensitivitas insulin dan otot rangka laki-laki lebih resisten dibanding perempuan.Penatalaksanaan obesitas adalah penurunan dan pemeliharaan berat badan. Cara yang dapat dilakukan antara lain : diet, olahraga, terapi perilaku, farmakoterapi dengan sibutramine dan orlistat, dan terapi bedah (Sugondo. 2007).
Senin, 14 April 2008
Obesitas
Obesitas adalah peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan skeletal dan fisik sebagai akibat akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh (Dorland. 2002). Keadaan obesitas ini, terutama obesitas sentral, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular karena keterkaitannya dengan sindrom metabolik. Mengukur lemak tubuh secara langsung sangat sulit dan sebagai pengukur pengganti digunakan Body Mass Index (BMI). Penghitungannya adalah berat badan dalam kilogram (kg) dibagi tinggi dalam meter kuadrat (m2). Klasifikasi obesitas menurut WHO (2000) adalah dengan BMI: (1) 25-29,9 Pra-Obes; (2) 30-34,9 Obes Tingkat I; (3) 35-39,9 Obes Tingkat II; dan (4) >40 Obes Tingkat III (Sugondo. 2007).
Resistensi insulin pada obesitas sentral diduga merupakan penyebab sindrom metabolik. Insulin mempunyai peran penting karena berpengaruh baik pada penyimpanan lemak maupun sintesis lemak dalam jaringan adiposa. Resistensi insulin dapat me-nyebabkan terganggunya proses penyimpanan lemak maupun sintesis lemak. Hubungan sebab akibat (kausatif) antara resistensi insulin dan penyakit jantung koroner dan stroke dapat diterangkan dengan adanya efek anabolik insulin. Insulin merangsang lipogenesis pada jaringan arterial dan jaringan adiposa melalui peningkatan produksi acetyl Co-A, meningkatkan asupan trigliserida dan glukosa. Dislipidemia yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi trigliserida dan penurunan kolesterol HDL merupakan akibat dari pengaruh insulin terhadap Cholesterol Ester Transfer Protein (CETP) yang memperlancar transfer Cholesterol Ester (CE) dari HDL ke VLDL (trigliserida) dan mengakibatkan terjadinya katabolisme dari apoA, komponen protein HDL. Resistensi insulin dapat disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Jenis kelamin mempengaruhi sensitivitas insulin dan otot rangka laki-laki lebih resisten dibanding perempuan.Penatalaksanaan obesitas adalah penurunan dan pemeliharaan berat badan. Cara yang dapat dilakukan antara lain : diet, olahraga, terapi perilaku, farmakoterapi dengan sibutramine dan orlistat, dan terapi bedah (Sugondo. 2007).
Resistensi insulin pada obesitas sentral diduga merupakan penyebab sindrom metabolik. Insulin mempunyai peran penting karena berpengaruh baik pada penyimpanan lemak maupun sintesis lemak dalam jaringan adiposa. Resistensi insulin dapat me-nyebabkan terganggunya proses penyimpanan lemak maupun sintesis lemak. Hubungan sebab akibat (kausatif) antara resistensi insulin dan penyakit jantung koroner dan stroke dapat diterangkan dengan adanya efek anabolik insulin. Insulin merangsang lipogenesis pada jaringan arterial dan jaringan adiposa melalui peningkatan produksi acetyl Co-A, meningkatkan asupan trigliserida dan glukosa. Dislipidemia yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi trigliserida dan penurunan kolesterol HDL merupakan akibat dari pengaruh insulin terhadap Cholesterol Ester Transfer Protein (CETP) yang memperlancar transfer Cholesterol Ester (CE) dari HDL ke VLDL (trigliserida) dan mengakibatkan terjadinya katabolisme dari apoA, komponen protein HDL. Resistensi insulin dapat disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Jenis kelamin mempengaruhi sensitivitas insulin dan otot rangka laki-laki lebih resisten dibanding perempuan.Penatalaksanaan obesitas adalah penurunan dan pemeliharaan berat badan. Cara yang dapat dilakukan antara lain : diet, olahraga, terapi perilaku, farmakoterapi dengan sibutramine dan orlistat, dan terapi bedah (Sugondo. 2007).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar