Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang dapat disebabkan oleh virus (40-60%), bakteri (5-40%), alergi, trauma, toksin, dan lain-lain. Virus dan bakteri melakukan invasi ke faring dan menimbulkan reaksi inflamasi lokal. Infeksi bakteri grup A Streptococcus b hemolitikus dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang hebat, karena bakteri ini melepaskan toksin ekstraselular yang dapat menimbulkan demam reumatik, kerusakan katup jantung, glomerulonefritis akut karena fungsi glomerulus terganggu akibat terbentuknya kompleks antigen-antibodi. Bakteri ini banyak menyerang anak usia sekolah, orang dewasa, dan jarang pada anak umur kurang dari 3 tahun. Penularan infeksi melalui sekret hidung dan ludah (droplet infection). Faringitis dibagi menjadi:
1. Faringitis akut
Secara garis besar, proses terjadinya faringitis akut, pada stadium awal, terjadi hiperemia, kemudian edema, dan sekrei yang meningkat. Eksudat mula-mula serosa tapi menjadi menebal atau berbentuk mukus, dan kemudian cenderung menjadi kering dan dapat melekat ke dinding faring membentuk pseudomembranosa. Contohnya : faringitis viral, faringitis bacterial, faringitis fungal, dan faringitis gonorea
2. Faringitis kronik
Dibagi menjadi :
a. Faringitis kronik hiperplastik
b. Faringitis kronik atrofi
3. Faringitis spesifik
Dibagi menjadi
a. Faringitis luetika
b. Faringitis tuberkulosis
0 comments:
Posting Komentar