Sabtu, 01 Maret 2008

Anemia Defisiensi Besi

Anemia defisiensi adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan satu atau beberapa bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit. Salah satunya adalah besi. Besi dalam tubuh orang dewasa kira-kira 4-5 gram dan pada bayi kira-kira 400 mg. Jumlah itu terbagi pada masa eritosit 60 %, feritin dan hemosiderin 30 %, mioglobin 5-10 %, hemenzim 1 %, dan besi plasma 0,1 %. Metabolisme besi di dalam tubuh telah penulis cantumkan pada tinjauan pustaka.

Patogenesis anemia defisiensi besi adalah perdarahan menahun menyebabkan kehilangan besi sehingga cadangan besi makin menurun. Jika cadangan besi menurun, keadaan ini disebut iron depleted state atau negative iron balance. Keadaan ini ditandai oleh penurunan kadar feritin serum, peningkatan absorbsi besi dalam usus, serta pengecatan besi dalam sumsum tulang negatif. Keadaan ini berlanjut sampai penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang yang disebut iron deficient erythropoesis. Hal ini terus berlanjut sampai timbul anemia mikrositik hipokromik yang disebut iron deficiency anemia.
Pada kasus kita muncul tanda-tanda antara lain angka hemoglobin turun. Saturasi transferin turun sedangkan TIBC naik. Mengapa hal itu dapat terjadi? Hal itu karena dibutuhkan Fe yang besar oleh karena itu tubuh mengambil dari transferin. Mengenai diagnosis banding untuk lebih jelasnya telah penulis cantumkan pada tinjauan pustaka.
Selain ADB anak tersebut juga menderita hernia inguinalis lateralis sinistra reponibilis. Hal ini disebabkan oleh terbukanya kanalis inguinalis karena tekanan intraabdominal. Penatalaksanaan penyakit ini adalah operasi dan sudah dilakukan dengan baik. Anak tersebut juga menderita VSD dimana katup jantungnya tidak tertutup dengan sempurna. Hipotesis awal penulis adalah adanya hubungan antara hernia, ADB, dan VSD. Tetapi kemudian penulis menolak hipotesis itu dengan analisis hernia yang diderita bersifat responibilis dan anemianya bersifat mikrositik hipokromik jadi bukan karena perdarahan. Apa pentingnya hal ini ? Anemia memiliki prognosis yang buruk apabila tidak diketahui penyebabnya dengan pasti. Dari fakta yang ada pada kasus ini,seperti berat yang tidak sesuai pada anak seumurannya, didapat kesimpulan sang anak tidak mendapat asupan gizi yang adekuat. Ini dapat menyebabkan anemia defisiensi besi.
Penatalaksanaannya pada kasus ini adalah diberi transfusi PRC (Pure Red Cell) sebagai persiapan operasi, Lasix ,digunakan sebagai obat diuretik, Aldacton sebagai penghemat kalium juga untuk penyerapan, dan suplemen besi berupa sulfas ferosus.

1 comments:

amelia 19 mengatakan...

thanks.
blog kamu breguna