Rabu, 05 Oktober 2011

Palpebra

A.      Infeksi dan Radang dari Palpebra
1.    Hordeolum
Hordeolum adalah infeksi pada kelenjar palpebra. Bila kelenjar meibom yang terkena, timbul pembengkakan besar yang disebut hordeolum interna. Hordeolum externa yang lebih kecil dan superficial adalah infeksi kelenjar Zeis atau Moll. Gejala utama sakit, merah, dan bengkak. Kebanyakan etiologinya Staphylococcus aureus. Penatalaksanaanya kompres panas, 3-4 kali sehari selama 10-15 menit. Jika tidak membaik dalam 48 jam, dilakukan insisi dan drainase bahan purulen. Salep antibiotika pada sakus konjungtiva setiap 3 jam ada manfaatnya. Antibiotika sistemik diindikasikan jika terjadi selulitis.
2.    Chalazion
Chalazion adalah radang granulomatosa menahun steril dan idiopatik pada kelenjar meibom; umumnya ditandai pembengkakan terbatas yang terasa sakit dan berkembang dalam beberapa minggu. Jika cukup besar sebuah chalazion dapat menekan bola mata dan menimbulkan astigmatisme. Jika cukup besar sehingga mengganggu penglihatan atau secara kosmetik mengganggu, dianjurkan eksisi lesi.
3.    Bhelpharitis Anterior
Bhelpharitis anteroro adalah radang bilateral menahun umum tepian palpebra. Ada dua jenis utamanya: stafilokok, yang diakibatkan Staphylococcus aureus,  dan seborrheik yang diakibatkan Pityrosporum ovale. Gejala utama adalah iritasi, perasaan seperti terbakar dan gatal pada tepian palpebra. Penatalaksanaannya dengan pemberian antibiotik.
4.    Bhelpharitis Posterior
Bhelpharitis posterior adalah peradangan palpebra karena disfungsi kelenjar meibom. Bentuk kondisi ini menahun dan bilateral. Bhelpharitis posterior bermanifestasi aneka macam gejala, yang mengenai palpebra, air mata, konjungtiva, dan kornea. Terapinya dengan menggunakan antibiotik.

B.      Deformitas Anatomik Kelopak Mata
1.       Entoprion
Entoprion-pelipatan kelopak kea rah dalam-dapat disebabkan oleh involusi (spastic, ketuaan), sikatrik, atau congenital. Entoprion dapat menyebabkan bulu mata mengenai kornea yang disebut trikhiasis. Keadaan ini dapat mengakibatkan iritasi kornea dan mendorong ulserasi. Penatalaksanaan entoprion adalah pembedahan.
2.       Ektoprion
Ektoprion-penurunan dan terbaliknya palpebra inferior kea rah luar-umumnya bilateral; dan sering ditemukan pada orang tua. Ektoprion dapat disebabkan pengenduran muskulus orbikularis okuli akibat menua atau kelumpuhan nervus ketujuh. Gejalanya adalah berair mata dan iritasi.Penatalaksanaannya adalah pembedahan.

Datar pustaka : Sullivan, John H. 2000. Palpebra & Aparatus Lakrimalis. Dalam : Oftalmologi Umum edisi 14 hal 81-98. Jakarta: Widya Medika. 

0 comments: